Proses belajar diperlukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Dalam proses belajar terdapat pengaruh perkembangan mental yang digunakan dalam berpikir atau perkembangan kognitif dan konsep yang digunakan dalam belajar.
Beberapa pengertian mengenai keterampilan berpikir kritis diantaranya :
1. Menurut Beyer (Filsaime, 2008: 56) berpikir kritis adalah sebuah cara berpikir disiplin yang digunakan seseorang untuk mengevaluasi validitas sesuatu (pernyataan-penyataan, ide-ide, argumen, dan penelitian)’
2. Menurut Screven dan Paul serta Angelo (Filsaime, 2008: 56) memandang berpikir kritis sebagai proses disiplin cerdas dari konseptualisasi, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi aktif dan berketerampilan yang dikumpulkan dari, atau dihasilkan oleh observasi, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi sebagai sebuah penuntun menuju kepercayaan dan aksi.
3. Rudinow dan Barry (Filsaime, 2008: 57) berpendapat bahwa berpikir kritis adalah sebuah proses yang menekankan sebuah basis kepercayaan-kepercayaan yang logis dan rasional, dan memberikan serangkaian standar dan prosedur untuk menganalisis, menguji dan mengevaluasi.
4. Menurut Halpern (Rudd et al, 2003 : 128) mendefinisikan critical thingking as ‘...the use of cognitive skills or strategies that increase the probability of desirable outcome.’
5. Sedangkan menurut Ennis (1996). “Berpikir kritis adalah sebuah proses yang dalam mengungkapakan tujuan yang dilengkapi alasan yang tegas tentang suatu kepercayaan dan kegiatan yang telah dilakukan.”
Berdasarkan pengertian-pengertian keterampilan berpikir kritis di atas maka dapat dikatakan bahwa keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir yang melibatkan proses kognitif dan mengajak siswa untuk berpikir reflektif terhadap permasalahan.
Pada dasarnya keterampilan berpikir kritis (abilities) Ennis (Costa, 1985 : 54) dikembangkan menjadi indikator-indikator keterampilan berpikir kritis yang terdiri dari lima kelompok besar yaitu:
1. Memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification).
2. Membangun keterampilandasar (basic support).
3. Menyimpulkan (interference).
4. Memberikan penjelasan lebih lanjut (advanced clarification).
5. Mengatur strategi dan taktik (strategy and tactics).
Dari masing-masing kelompok keterampilan berpikir kritis di atas, diuraikan lagi menjadi sub-keterampilan berpikir kritis dan masing-masing indikatornya dituliskan dalam Tabel berikut:
Aspek Keterampilan Berpikir Kritis menurut Ennis
Keterampilan Berpikir Kritis | Sub Keterampilan Berpikir Kritis | Aspek |
1. Memberikan Penjelasan dasar | 1. Memfokuskan pertanyaan | a.Mengidentifikasi atau memformulasikan suatu pertanyaan b.Mengidentifikasi atau memformulasikan kriteria jawaban yang mungkin c.Menjaga pikiran terhadap situasi yang sedang dihadapi |
2. Menganalisis argumen | a.Mengidentifikasi kesimpulan b.Mengidentifikasi alasan yang dinyatakan c.Mengidentifikasi alasan yang tidak dinyatakan d.Mencari persamaan dan perbedaan e.Mengidentifikasi dan menangani ketidakrelevanan f.Mencari struktur dari sebuah pendapat/argumen g.Meringkas | |
3. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang | a.Mengapa? b.Apa yang menjadi alasan utama? c.Apa yang kamu maksud dengan? d.Apa yang menjadi contoh? e.Apa yang bukan contoh? f.Bagaiamana mengaplikasikan kasus tersebut? g.Apa yang menjadikan perbedaannya? h.Apa faktanya? i.Apakah ini yang kamu katakan? j.Apalagi yang akan kamu katakan tentang itu? | |
2. Membangun Keterampilandasar | 4. Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak? | a.Keahlian b.Mengurangi konflik interest c.Kesepakatan antar sumber d.Reputasi e.Menggunakan prosedur yang ada f.Mengetahui resiko g.Keterampilan memberikan alasan h.Kebiasaan berhati-hati |
5. Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi | a.Mengurangi praduga/menyangka b.mempersingkat waktu antara observasi dengan laporan c.Laporan dilakukan oleh pengamat sendiri d.Mencatat hal-hal yang sangat diperlukan e.penguatan f.Kemungkinan dalam penguatan g.Kondisi akses yang baik h.Kompeten dalam menggunakan teknologi i.Kepuasan pengamat atas kredibilitas kriteria | |
3. Menyimpulkan | 6. Mendeduksi dan mempertimbangkan deduksi | a.Kelas logika b.Mengkondisikan logika c.Menginterpretasikan pernyataan |
7. Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi | a.Menggeneralisasi b.Berhipotesis | |
8. Membuat dan mengkaji nilai-nilai hasil pertimbangan | a.Latar belakang fakta b.Konsekuensi c.Mengaplikasikan konsep ( prinsip-prinsip, hukum dan asas) d.Mempertimbangkan alternatif e.Menyeimbangkan, menimbang dan memutuskan | |
4. Membuat penjelasan lebih lanjut | 9. Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi | Ada 3 dimensi: a.Bentuk : sinonim, klarifikasi, rentang, ekspresi yang sama, operasional, contoh dan noncontoh b. Strategi definisi c. Konten (isi) |
10 . Mengidentifikasi asumsi | a.Alasan yang tidak dinyatakan b.Asumsi yang diperlukan: rekonstruksi argumen | |
5. Strategi dan taktik | 11. Memutuskan suatu tindakan | a.Mendefisikan masalah b.Memilih kriteria yang mungkin sebagai solusi permasalahan c.Merumuskan alternatif-alternatif untuk solusi d.Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan e.Merivew f.Memonitor implementasi |
12. Berinteraksi dengan orang lain | a.Memberi label b.Strategi logis c.Srtrategi retorik d.Mempresentasikan suatu posisi, baik lisan atau tulisan |
(Costa, 1985 : 54).
Yupz saya setuju dengan penjelasan tentang keterampilan berfikir kritis. bnayak sekali manfaatnya, termasuk di dalam kelas. diantaranya kita bisa:
BalasHapus1. Memahami argumentasi-argumentasi dan keyakinan-keyakinan dosen dan teman-temanmu.
2. Mengevaluasi dan menilai argumentasi dan keyakinan tersebut secara kritis.
3. Membangun dan mempertahankan argument-argumen Anda yang sudah Anda bangun secara meyakinkan.
Berpikir kritis akan memudahkan kita memahami mata kuliah lain secara lebih mendalam persis ketika kita memiliki sikap untuk tidak percaya begitu saja pada apa yang dipaparkan, kita berusaha mencari informasi secara lebih mendalam dan lengkap, kita mengevaluasi konsistensi logis dari pemikiran-pemikiran yang disajikan, dan sebagainya.
Selain itu, keterampilan berpikir kritis yang kita miliki akan membantu kamu mengevaluasi secara kritis apa yang sudah kamu pelajari di kelas. Sekali lagi berpikir kritis akan mendorong kita untuk selalu melihat segala sesuatu dari banyak perspektif dan dari perspektif yang jauh lebih luas. Pemikiran kritis juga memampukan kita membangun argumentasi atau penikiran sendiri mengenai suatu topik, pemikiran atau pendapat.
menurutQ Berpikir kritis adalah kemampuan memberi alasan secara terorganisasi dan mengevaluasi kualitas suatu alasan secara sistematis. Ennis dalam Costa (1985), menyebutkan ada lima aspek berpikir kritis, yaitu a) memberi penjelasan dasar (klarifikasi), b) membangun keterampilan dasar, c) menyimpulkan, d) memberi penjelasan lanjut, dan e) mengatur strategi dan taktik
BalasHapusBerpikir kritis dipengarhui beberapa faktor, seperti latar belakang kepribadian, kebudayaan, dan juga emosi seseorang. Berpikir kritis berarti melihat secara skeptisal terhadap apa yang telah dilakukan dalam kehidupan. Berpikir kritis juga berarti usaha untuk menghindarkan diri dari ide dan tingkah laku yang telah menjadi kebiasaan.